Langsung ke konten utama

Kompetisi Esai Mahasiswa: Menjadi Indonesia 2011





Salam,
Rekan-rekan mahasiswa
Kembali Tempo Institute menghadirkan Kompetisi Esai Mahasiswa ‘Menjadi Indonesia’ 2011. Mohon bantuan untuk menyebarkan informasi ini kepada teman-teman yang terpanggil menjadikan Indonesia lebih baik.
------------------------------------------------------------
Jangan mau terpuruk dihantam kabar buruk yang terus menyungai. Ini Indonesia kita, mari bersama merawat dan membuatnya menjadi Indonesia yang sebenarnya. Indonesia yang bersih dan menjadi tempat bagi Bhinneka Tunggal Ika. 
Punya gagasan praktis, terapan, dan membumi untuk membangun Indonesia? Tulis gagasanmu dalam sebuah tulisan esai. Tak perlu muluk bermimpi. Mari perbuat apa yang bisa kita buat demi menyingkirkan korupsi, kemiskinan, kurang pendidikan, sengkarut penegakan keadilan, tergerusnya semangat bhinneka, dll. Jangan mau larut dalam problem yang berkelindan begitu pekat. Nyalakan lilin, jangan hanya merutuki kegelapan.
Memasuki tahun ketiga Kompetisi Esai Mahasiswa ‘Menjadi Indonesia, kami menantang Anda, anak muda Indonesia. Mari bangun optimisme hidup berbangsa. Lontarkan gagasanmu.
Untuk Indonesia yang lebih baik.

Persyaratan peserta: Mahasiswa Indonesia (dalam maupun luar negeri) yang sedang mengikuti program Diploma atau Strata satu (S1).
Batas akhir pengiriman naskah: Senin, 10 Oktober 2011, pukul 24.00 WIB.
Penyelenggara: Tempo Institute dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Perhimpunan INTI)


Panduan Kompetisi Esai Mahasiswa – 2011
A.     Umum
Naskah yang dilombakan merupakan karya perorangan peserta, ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta belum pernah dipublikasikan di mana pun.
Peserta boleh mengirim lebih dari satu judul naskah, tetapi hanya dapat memenangi satu judul saja.
Hanya naskah yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam panduan ini yang akan dinilai oleh Dewan Juri Hak publikasi naskah menjadi milik Panitia.
Batas akhir pengiriman naskah: Senin, 10 Oktober 2011, pukul 24.00 WIB.
Pengumuman pemenang: Jumat, 28 Oktober 2011.

B.     Tema Kompetisi
Kita dengan mudah terpuruk dihantam kabar buruk yang terus menyungai.Masalah korupsi, kemiskinan, kurang pendidikan, sengkarut penegakan keadilan, tergerusnya semangat bhinneka, dll. Kita kemudian terjerumus untuk larut dalam problem yang berkelindan begitu pekat.
Mari nyalakan lilin, jangan hanya merutuki kegelapan. Ini Indonesia kita, mari bersama merawat dan membuatnya menjadi Indonesia yang sebenarnya. Indonesia yang bersih dan menjadi tempat bagi Bhinneka Tunggal Ika. Untuk Indonesia yang lebih baik.
Kompetisi Esai Mahasisawa 2011 mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk jangan muluk bermimpi, dan menantang seluruh anak muda Indonesia, dari Sabang hingga Merauke untuk mengirimkan gagasan praktis, terapan, dan membumi untuk membangun Indonesia. Bangun gagasan dalam sebuah tulisan esai.

C.      Peserta
Yang diperbolehkan mengikuti kompetisi esai ini adalah mahasiswa diploma dan strata-1.
Peserta wajib menyertakan pindaian (scan) kartu tanda mahasiswa (KTM) yang masih berlaku, dimuat di Lembar Biodata naskah yang dikirimkan.

D.     Penulisan Esai
Esai adalah karya yang bersudut pandang personal subyektif si penulis, bukan paper ilmiah yang penuh dengan catatan kaki dan taburan kutipan teori. Esai berisi pemikiran yang dipadu dengan pengalaman, observasi lapangan, anekdot, dan pergulatan batin si penulis tentang subyek yang ditulisnya. Jenis tulisan ini sangatlah pas untuk menggambarkan sebuah gagasan seseorang.
Indonesia akan sangat membutuhkan banyak pemimpin dan pemikir muda masa depan yang mempunyai gagasan orisinil untuk kemajuan negeri ini. Dan seorang pemimpin harus mampu menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.
Judul bebas
Format tulisan adalah esai, ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lihat artikel panduan penulisan esai di web ini.Naskah ditulis menggunakan MS Word, disimpan menjadi file *.doc atau *.docx.
Bukan dalam bentuk Adobe PDF.
Cara Penamaan file: "Nama depan penulis-Judul Esai", contoh:
Nemangkawi-Industri Budaya dan Pencitraan Indonesia.doc

Format dokumen naskah:
Ukuran kertas : A4
Margin atas : 2 cm
Margin bawah : 2,5 cm
Margin kiri : 3 cm
Margin kanan : 2 cm
Huruf : Times New Roman; ukuran 12 poin; rata kiri-kanan (justify); spasi 1,1
Urutan halaman naskah (Lembar Judul, Naskah Esai, dan Lembar Biodata) adalah sebagai berikut:
1.      Lembar Judul, 1 (satu) halaman, memuat:
2.      Judul Esai Posisi tulisan : Beberapa spasi di bawah Subtema, Huruf (Font) : Times New Roman, 16 poin, Bold, Align Center
3.      Ringkasan Esai, satu hingga tiga paragraf rangkuman tulisan, memaparkan persoalan yang dibahas penulis dan gagasan yang ditawarkannya. Posisi tulisan :
4.      Beberapa spasi di bawah Judul Esai, Huruf (Font) : Times New Roman; 12 poin; Regular; Spasi 1,1; Justify. Lihat contoh (Lampiran 1: Lembar Judul).
5.      Naskah Esai, maksimal 5 halaman. Jumlah halaman sudah termasuk (jika ada): gambar penjelas dan catatan kaki, catatan akhir (end note), atau daftar pustaka.
6.      Lembar Biodata, 1 (satu) halaman, memuat:
a.       Judul Naskah Esai
b.      Nama Penulis/Peserta
c.       Tempat & Tanggal Lahir
d.      Nama Perguruan Tinggi
e.       Nama Fakultas, Jurusan
f.        Domisili (Alamat Surat)
g.       Alamat Email
h.      Telepon, Ponsel
i.         Pindaian (scan) kartu tanda mahasiswa (KTM) yang masih berlaku. Lihat contoh
j.         Lampiran 2: Lembar Biodata.
k.       Simpan naskah dalam format: MS.Word (file*.doc atau *.docx)

E.      Pengiriman Karya (Naskah)
Naskah disimpan dalam format MS Word 97–2004 (file *.doc atau *.docx).
Naskah dikirim sebagai lampiran (attachment), pendaftaran dan penfiriman naskah dilakukan melalui halaman Pendaftaran dalam web ini.
Daftar naskah yang telah dipampang akan dipampang di halaman Naskah Tahun 2011 dalam web ini. Batas akhir pengiriman naskah: Senin, 10 Oktober 2011, pukul 24.00 WIB.

F.      Seleksi Naskah dan Penjurian
Tahap penilaian terdiri dari:
Seleksi naskah oleh Panitia; Naskah yang tidak lolos seleksi karena kesalahan administratif bisa dikirim ulang sebelum tenggat, 10 Oktober 2011.
Penjurian oleh Dewan Juri.
Aspek yang dinilai (bobot penjurian):
No. ASPEK PENILAIAN URAIAN BOBOT
1. Gagasan: Orisinal, Kreatif, Aktual Orisinal: gagasan baru, belum pernah dipublikasikan sebelumnya Kreatif: gagasan menunjukkan pemahaman baru penulis atas persoalan yang dibahasAktual: gagasan sesuai kekinian (ada fakta dan data) 35%
2. Kesesuaian dengan Tema/Subtema Esai selaras dengan dan tidak menyalahi tema atau subtema kompetisi yang ditentukan. 10%
3. Tuturan/Penulisan Esai ditulis dengan gaya bahasa yang komunikatif, relatif mudah dipahami. Cara bertuturnya menunjukkan pemahaman penulis yang mendalam terhadap pokok bahasan. 20%
4. Argumentasi Alur berpikir penulisnya tertib dan jelas (mudah dirunut). 35%
Keputusan Dewan Juri adalah mutlak, tidak dapat diganggu-gugat.

G.     Pemenang dan Hadiah
Pengumuman pemenang: Jumat, 28 Oktober 2011, dimuat di:
a. Website Aliansi Menjadi Indonesia (http://www.ami.or.id/) dan Website KEM
b. Website tempo Institute (http://www.tempo-institute.org/)
Hadiah:
a. Juara I : Laptop + Rp 6.000.000
b. Juara II : Laptop + Rp 4.000.000
c. Juara III : Laptop + Rp 2.000.000

Lampiran 1: Lembar Judul

Lampiran 2: Lembar Biodata

Selengkapnya silahkan kunjungi: www.kem.web.id

  1.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ellipsis in Discourse Analysis

The essential characteristic of ellipsis is something that is present in the selection of underlying (systematic) option that omitted in the structure. According to Halliday and Hasan (1976: 143), ellipsis can be regarded as substitution by zero. It is divided into three kinds, namely nominal ellipsis, verbal ellipsis, and clausal ellipsis. 1)         Nominal Ellipsis Nominal ellipsis means the ellipsis within the nominal group or the common noun that may be omitted and the function of head taken on by one of other elements (deictic, numerative, epithet or classifier). The deictic is normally a determiner, the numerative is a numeral or other quantifier, the epithet is an adjective and the classifier is a noun. According to Hassan and Halliday, this is more frequently a deictic or a numeral than epithet or classifier. The most characteristic instances of ellipsis, therefore are those with deictic or numerative as head.

Lexical Cohesion in Discourse Analysis

Lexical Cohesion Lexical cohesion comes about through the selection of items that are related in some way to those that have gone before (Halliday, 1985: 310). Types of lexical cohesion are repetition, synonymy and collocation. Furthermore, Halliday and Hasan (1976: 288) divide types of lexical cohesion into reiteration (repetition, synonymy or near-synonym, superordinate and general word) and collocation.

Substitution: A Grammatical Cohesion

Grammatical Cohesion According to Halliday and Hasan (1976: 4), cohesion occurs when the interpretation of some elements in the discourse is dependent on that of another. It concludes that the one element presupposes the other. The element cannot be effectively decoded except by recourse to it. Moreover, the basic concept of it is a semantic one. It refers to relations of meaning that exists within the text. So, when this happens, a relation of cohesion is set up, and the two elements, the presupposing and the presupposed, are thereby integrated into a text. Halliday and Hasan (1976: 39) classify grammatical cohesion into reference, substitution, ellipsis and conjunction. Substitution Substitution is a relation between linguistic items, such as words or phrases or in the other word, it is a relation on the lexico-grammatical level, the level of grammar and vocabulary, or linguistic form. It is also usually as relation in the wording rather than in the meaning. The criterion is the gram