mad writer |
Roy Peter
Clark, pelatih penulisan di St. Petersburg Times yang kemudian menjadi staf di
Poynter Institute for Media Studies, mencatat 14 kesamaan kualitas para penulis
yang baik setelah ia mewawancarai sejumlah wartawan terkemuka.
1. Penulis yang baik melihat dunia bagaikan
laboratorium jurnalisme mereka, sebuah gudang dengan gagasan cerita. Jika
mereka ke lapangan, mereka pasti akan menemukan berita.
2. Penulis yang baik lebih suka menemukan dan
mengembangkan gagasan cerita mereka sendiri. Mereka menghargai kerja sama
dengan editor yang baik tapi sering menghindar dari editor buruk dan penugasan
yang mereka anggap tidak berguna.
3. Penulis yang baik adalah pengumpul
informasi yang lahap. Ini biasanya berarti bahwa mereka mencatat semua yang
mereka dapat. Mereka lebih menaruh perhatian pada mutu informasi daripada gaya
yang berbunga-bunga dan sering menyebut diri sebagai wartawan dari pada
penulis.
4. Penulis yang baik banyak menghabiskan waktu
dan energi kreativitasnya untuk menulis kalimat atau paragraf pembukaan (lead) suatu cerita. Mereka tahu bahwa
pembukaan ini merupakan bagian yang terpenting dari suatu tulisan karena bagian
tersebut dapat mengundang pembaca untuk masuk ke dalam cerita dan mengingatkan
tentang beritanya. Mereka cenderung menjelaskan bagaimana mereka berkali-kali
menulis ulang kalimat atau paragraf pembukaan sampai mereka mendapatkan yang
pas.
5. Penulis yang baik berbicara tentang
bagaimana mereka “membenamkan diri” dalam cerita mereka. Mereka hidup,
bernapas, dan bermimpi bersamanya. Mereka merencanakan dengan editornya dan
selalu mencari arah baru dan informasi yang segar.
6. Penulis yang baik adalah pekerja yang tekun
daripada pekerja yang tergesa-gesa. Karena tuntutan standar yang tinggi, mereka
merasa naskah tulisan pertama mereka selalu tidak cukup baik sehingga perlu
terus diperbaiki namun penulis tetap bisa menghadapi batas waktu penulisan (deadline) dan mereka mampu bekerja
cepat.
7. Penulis yang baik mengerti bahwa bagian
yang terpenting dari penulisan adalah mengatur atau mengorganisasikan bahan
tulisan, suatu pekerjaan menjemukan. Saul Pett dari AP menyebutnya “pekerjaan
keledai.” Mereka menanggapi ini dengan mengembangkan sistem kearsipan yang
baik. Banyak diantara mereka juga mempunyai kebiasaan-kebiasaan aneh untuk
membangun semangat dalam psoses penulisan, sepriti merokok, makan cemilan,
berjalan-jalan, melamun, atau sering ke kamar kecil.
8. Seorang penulis yang baik menulis ulang.
Mereka menyenangi komputer yang dengan leluasa bisa mengubah-ubah tulisan
dengan memindahkan kalimat, paragraf atau kata karena mereka selalu merasa
tidak pusa dengan tulisan mereka.
9. Dalam menilai pekerjaan mereka, penulis
yang baik cenderung lebih mempercayai kuping dan perasaan daripada mata mereka.
Ada yang menatap layar komputer sambil komat-kamit dengan harapan bahwa musik
yang ada dalam sanubari akan mengalir melalui jari-jari mereka. Menulis
membuatnya bernyayi.
10. Penulis yang baik senang bercerita. Mereka
selalu mencari segi kemanusiaan dari berita untuk suara-suara yang menghidupkan
tulisan mereka. Bahasa mereka mencerminkan perhatian mereka pada bercerita daripada
berbicara tentang 5W, mereka lebih senang mendiskusikan anekdot, suasana,
kronologi, dan narasi.
11. Penulis yang baik terutama menulis untuk
memuaskan diri mereka dan memenuhi standar berat mereka sendiri, tetapi mereka
juga sadar bahwa menulis adalah suatu transaksi antara penulis dan pembaca.
Tidak seperti kebanyakan wartawan, penulis yang baik yakin bahwa tulisan yang
baik tidak akan ditinggalkan pembaca. Mereka menghargai pembaca, ingin menghadiahkan
dan melindungi mereka serta bertanggung jawab untuk apa yang diperoleh pembaca
dari sebuah tulis.
12. Penulis yang baik adalah pembaca seumur
hidup, kebanyakan novel, dan mereka menyukai film.
13. Penulis yang baik menulis panjang dan
mereka menyadari itu. Tidak seperti kebanyak wartawan yang berhenti mempedulikan
pembaca setelah menyelesaikan bagian pebuka (lead). Penulis yang baik berusaha agar tulisannya menarik sampai
akhir sehingga pembaca tidak berhenti. Tulisan mereka begitu baik sehingga
sulit dipotong dari bawah. Mereka menginginkan pembaca membaca setiap kata.
Komentar
Posting Komentar