Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Narasumber dalam Pencarian Berita

Maradona in an Interview            Bagian terpenting dari wawancara adalah narasumber. Karena itu seorang wartawan mesti memahami beberapa hal mengenai narasumber. Sumber penting untuk mengembangkan suatu cerita dalam memberikan makna dan kedalaman suatu peristiwa atau keadaan. Mutu tulisan wartawan tergantung dari mutu sumbernya. Semua sumber, baik itu orang ( human sources ) maupun informasi seperti dari catatan, dokumen, referensi, buku, kliping, dan sebagainya ( physical sources ) yang akan digunakan oleh wartawan haruslah disebutkan asalnya ( attributed ). Karena bila tidak, itu suatu tindakan plagiat. Namun, dalam menggunakan sumber, wartawan harus tetap skeptis. Melvin Mencher dalam bukunya News Reporting and Writing mengatakan bahwa sumber manusia ini terkadang kurang bisa begitu dipercaya bila dibandingkan dengan sumber-sumber seperti dokumen, referensi, buku, dsb. Orang atau pejabat yang terlibat dalam peristiwa bisa mempunyai kepentingan untuk melindungi. Mereka bia

Macam Pertanyaan dalam Wawancara

questioning  Selain prinsip dasar dan praktis, bentuk pertanyaan juga menjadi hal yang penting. Berikut adalah beberapa bentuk pertanyaan yang sebaiknya dikenali. 1.      Bentuk pertanyaan terbuka Bentuk pertanyaan ini biasanya diajukan untuk mencairkan kebekuan dalam suatu wawancara dan tidak bermaksud untuk mengorek keterangan yang berkaitan dengan topik wawancara. Misalnya pertanyaan, “Wah Bapak rupanya senang berolahraga. Olah raga apa saja yang bapak lakukan secara rutin?” adalah pertanyaan terbuka yang membuat narasumber terpancing untuk berbicara.

Prinsip Praktis Wawancara

live interview    Selain prinsip-prinsip dasar tersebut, ada beberapa prinsip praktis lainnya yang layak dipertimbangkan untuk dipergunakan. 1.       Terbuka dan perhatian Reportase, kata A.J. Liebling umumnya adalah menaruh perhatian pada setiap orang yang anda jumpai. Anda tidak harus menyukai semua orang yang anda wawancarai. 2.       Anda akan menuai hasil dari apa yang anda tanam Pertanyaan bodoh sama dengan jawaban yang bodoh pula. Tipu dan kebohongan menghasilkan tipu dan kebohongan. Ketulusan menimbulkan ketulusan. 3.       Orang akan bicara lebih bebas jika mereka senang Anda bisa membuat wawancara menyenangkan dengan cara mendengarkan sungguh-sungguh, dengan menghargai narasumber sebagai teman sesama, dengan tawa menyambut banyolan mereka, dengan mengajukan pertanyaan yang didasarkan pada persiapan matang sebelumnya dan dengan mendengarkan pada apa yang mereka katakan.  4.       Dalam konversasi anda harus menambang berton-ton bijih untuk mendapatkan satu gram emas.

Prinsip Dasar Wawancara

interview tool Detak jantung jurnalisme terletak pada sumber berita dan keberhasilan wartawan dalam mengorek informasi dari sumber berita. Diantara keduanya terletak pula kemampuan wartawan dalam mengorek informasi dari sumber berita. Diantara keduanya terletak pula kemampuan wartawan dalam menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah suatu proses yang mengharuskan penafsiran dan penyesuaian terus-menerus. Wawancara adalah suatu cara untuk mencari fakta dengan meminjam bendera (mengingat dan merekonstruksi) sebuah peristiwa, mengutip pendapat dan opini narasumber. Kunci wawancara yang baik, kata Mike Fancher, wartawan Seattle Times , “adalah memungkinkan narasumber mengatakan apa yang seharusnya dipikirkan, bukan memikirkan apa yang mau dikatakan.” Wawancara merupakan salah satu dari empat cara memperoleh informasi. Tiga lainnya adalah seperti dijelaskan sebelumnya: Observasi langsung, observasi tidak langsung ( “Pre-event” dan “Post-event” ).

Nilai Berita (News Value)

news value scale      Jurnalisme adalah bercerita dengan suatu tujuan. Dalam cerita atau berita, tersirat pesan yang ingin disampaikan wartawan kepada pembacanya. Ada tema yang diangkat dari satu peristiwa. Dalam berita ada karakteristik intrinsik yang dikenal sebagai nilai berita ( news value ).        Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna atau yang bisa diterapkan untuk menentukan kelayakan berita ( newsworthy ). Peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengundang konflik, bencana dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest , seks, dan aneka nilai lainnya. Konflik Kebanyakan konflik adalah layak berita. Konflik fisik seperti perang atau perkelahian adalah layak berita karena biasanya ada kerugian dan korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung. Demikian pula perkelahian di lapangan sepak bola yang dilanjutkan dengan perusakan-perusakan setelah p

Struktur Berita Interpretatif

tulisan Menurut Edward Jay Friedlander, interpretasi melibatkan jawaban terhadap pertanyaan: Apa ini artinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, seorang wartawan harus mengambil informasi yang tersedia dan memasukan informasi ke dalam otak seakan-akan sebuah komputer, lalu berfikirlah tentang hal itu dengan cara yang teratur. Programkan otak untuk menganalisa isu-isu dan kejadian-kejadian. Program-program yang tersedia meliputi metode-metode tertentu untuk berfikir secara logis. Proses berfikir logis tersebut kita jabarkan dalam tulisan berita interpretatif yang kita susun. Beberapa teknik tersebut adalah Sebab dan akibat Jika A penyebabnya dan B akibatnya, A dan B mestinya berkorelasi secara langsung maupun sebaliknya. Jika A naik, maka B harus selalu naik atau turun. A harus mendahului B dalam waktu. Meski kedua kriteria ini terpenuhi. C bisa menjadi penyebab A maupun B. Dalam penulisan berita secara sebab akibat kita mesti mengurutkan informasi yang ada dari sebab menuju ak

Piramida Terbalik dalam Penulisan Berita

Piramida Terbalik Jurnalisme seringkali disebut sebagai “literature in a hurry,” atau kesusastraan yang terburu-buru. Dalam pekerjaan-pekerjaan jurnalistik ada unsur ketergesa-gesaan – kebutuhan akan kecepatan. Itu sebabnya, sejak munculnya surat kabar sampai sekarang berkembang teknik-teknik penulisan berita yang mengacu pada kecepatan ini, sehingga berita-berita yang ditulis di surat kabar, apalagi di radio dan televisi bentuknya singkat, padat, dan ringkas. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak ada satu cara pun yang sama dan dipakai oleh sejumlah surat kabar dalam penulisannya meskipun acuannya masih itu-itu juga, yaitu kecepatan. Cobalah perhatikan berita-berita yang ditulis sejumlah surat kabar tentang peristiwa yang sama, maka kita akan mengerti maksud kalimat di atas.

Teknik Mencari Berita (How to Get News)

make an interview Wartawan selalu memulai pekerjaannya dengan rapat redaksi. Rapat redaksi menentukan berita apa yang mesti dicari wartawan. Hal pertama yang mesti dipahami seorang wartawan adalah ia harus tahu banyak. Dia harus tahu ke mana mencari informasi dan siapa yang harus ditanya. Mark Potter,wartawan televisi ABC, menamakan data mengenai sumber berita sebagai “kitab suci.” Ia membawanya kemanapun pergi, yaitu sebuah buku lusuh berukuran 17 x 23 cm yang berisi nama, profesi, alamat, nomor telepon, dan keterangan penting lain dari sumber berita. Mark mengatakan, ia tidak bisa bekerja tanpa buku tersebut. Sekarang, dalam abad komputer, “kitab suci” Mark Potter itu akan lebih canggih. Wartawan akan lebih mudah, lebih lengkap, dan lebih banyak lagi menyimpan informasi dan data yang dibutuhkan. Tentunya data tersebut mesti terus diperbaharui dan diperbaiki terkait perubahan-perubahan sehingga wartawan memiliki keterangan yang mutakhir. Pelajaran yang dapat kita petik dari k

Jenis dan bentuk Berita

writing news Ivent – Centered   News Selain memiliki pengertian yang bermacam-macam, berita juga terdiri dari beberapa jenis. Jenis pertama adalah berita yang terpusat pada peristiwa ( ivent – centerednews ) yang khas menyajikan persitiwa hangat dan baru terjadi. Berita jenis ini umumnya tidak diinterpretasikan dengan konteks yang minimal dan tidak dihubungkan dengan situasi dan persitiwa yang lain. Di sini, gagasan utamanya adalah bahwa sebuah topik belum layak untuk menjadi sebuah berita sampai “terjadi” sesuatu. Berita itu adalah sesuatu yang nyata – news is real . Waratwan adalah pencari fakta. Fakta yang dilegkapi dengan benar akan sama dengan kebenaran itu sendiri. Riem Rieder, editor American Journalism Review berkata: Fakta adalah fakta, fiksi adalah fiksi. Jika ingin mengarang (fiksi) tulisalah novel. Berita adalah juga persitiwa yang segar, yang baru saja terjadi, plus dan minus. Dari peristiwa itu, berita merentang ke masa lampau dan masa datang. Tekanan pada unsur

Sejarah Pers Mahasiswa Part V (2000-2008)

logo Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) 2000          [ ] Dies Natalies ke VII di Denpasar Bali [ 24—29 Mei 2000] Konggres Nasional PPMI V di Universitas Mataram, Lombok. Dihadiri sekitar 150 utusan dari lembaga-lembaga pers mahasiswa se-Indonesia—minus Riau, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan . PPMI mulai mulai berorientasi ke dalam terlihat dari tujuan Konggres ini yakni, 1) Regenerasi PPMI, 2) Membangun jaringan antar LPM yang ebih kondusif, 3) Penguatan dan penyamaan visi dalam misi yang diemban persma, dan 4) Sillaturrahmi antar LPM. Selain itu, acara ini diharapkan menciptakan kesinambungan dan regenerasi untuk melanjutkan perjuangan. Namun kenyataannya berbeda, dalam konggres PPMI terbelah dua PPMI berawal dari beberapa LPM Yogyakarta: Balairung, Bulaksumur, Pijar, (UGM), Investor (STIE Widya Wiwaha), Pendapa (UST), Nuansa (UMY), dan Gema (STIPER), dan kemudian diikuti juga Bali, Semarang, dan Purwokerto. Memakai analisis SWOT, teman-teman Yogya melihat bahwa kek

Sejarah Pers Mahasiswa Part IV (1995-1999)

reformasi 1998 1995          [9 Maret 1995] Pijar dibredel dan Independen. Tak berbeda dengan nasib AJI [ 14-17 Desember   1995] Konggres Nasional II PPMI Periode II 1995 – 1997 d i LPM Tegalboto, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Univesitas Jember. Dihadiri 77 LPM dari 47 PTmenetapkan perubahan singkatan Perhimpunan Penerbitan Mahasiswa Indonesia (PPMI) menjadi Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI). -           Hasilnya: Presidium Pusat PPMI periode 1995-1997 selengkapnya adalah: Dwijo Utomo Maksum (Sekjen Presidium Pusat), Syafarudin Usman (Presidium Wilayah Kalimantan Barat), Moh. Ridwan (Presidium Wilayah Lampung), Nana Rukmana (Unsoued Purwokerto, Mediator Wilayah Jawa Tenganh), Anthon Yuliandri (Presidium Wilayah DI Yogyakarta), Ahmad Amrullah (Presidium Wilayah Jawa Timur), I Made Sarjana (Presidium Wilayah Bali), Arqam Azikin, Unhas (Mediator Wilayah Sulawesi Selatan), Mohammad Iqbal (Univ. Tadulako, Presidium Wilayah Sulawesi Tengah), Muhrim Bay (Presidium

Sejarah Pers Mahasiswa Part III (1989-1994)

pergerakan mahasiswa 1989          Kongres IPMI ke VI [15 - 18 Februari 1989] di Bandar Lampung yang sudah direncanakan gagal. Kegagalan ini, menurut Masduki, karena legalitas pelaksanaan Kongres tidak turun,   kondisi politik dan keamanan yang tidak mendukung yakni GPK Warsidi / Way Jepara meletus, dan karena adanya perbedaan persepsi tentang Persma di kalangan aktivis Persma.                   [29-30 Maret 1989] .   Disusul atas prakarsa LPM Hayam Wuruk UNDIP Semarang diadakan Pertemuan Pers mahasiswa se-jawa dan Bali Dihadiri oleh 30 aktivis persma. Dalam pertemuan tersebut membicarakan peran dan masalah-masalah persma ke depan, serta menanggapi kegagalan Konggres IPMI ke VI di Lampung. Namun pembicaraan tidak selesai karena waktu yang sempit [1]                   [1 – 3 April 1989] kemudian dilanjutkan forum persma se-Indonesia oleh HIMMAH UII. Dalam pertemuan ini seperti biasa membahas peran dan masalah yang dihadapi oleh Persma, selain itu juga membahas kode etik persma

Sejarah Pers Mahasiswa Part II (1980-1988)

peristiwa Malari  15 Januari 1974 ,  salah satu peristiwa besar dalam sejarah pergerakan mahasiswa 1980         Kongres IPMI ke V pada bulan April direncanakan di Ujung Pandang , karena alasan perizinan akhirnya Kongress dialihkan [1] di Jakarta, padahal persiapan di Ujungpandang sudah siap. Pada Kongres ini ada dua pemikiran: 1) ingin tetap independensi IPMI dalam kondisi bagaimanapun. 2) ingin IPMI dalam pembinaan organisasi kepemudaan tingkan nasional [KNPI] dengan konsekuensinya IPMI berubah nama menjadi IPPMI (Ikatan Pers Pemuda dan Mahasiswa Indonesia). Dan akhirnya kongres memutuskan tetap pada independensinya dan tidak bergabung dengan KNPI. Meski belum menemukan solusi atas banyaknya pembredelan. Konggres menetapkan ketua umum Wikrama Ilyas Abidin dan Agusman Efendi (sekjen) periode 1980-1982.                   [ ] Pada tahun ini “Kampus” ITB [bulan April 1980] dan “Salemba” UI [bulan Mei 1980] dilarang terbit.                   [31 Mei ] Depertemen Penerangan [De

Sejarah Pers Mahasiswa Part I (1908-1978)

oragnisasi Boedi Oetomo,  timbul dari adanya politik etis 1908         Hindia Poetra diterbitkan oleh Indische Vereeninging [mahasiswa indonesia di Belanda], organisasi ini berubah nama Indonesische Vereeninging pada tahun 1922, dan tahun 1923 kembali ke tanah air. Akhirnya tahun 1925 menjadi Perhimpunan Indonesia . 1914         Jong Java  diterbitkan oleh pelajar dan mahasiswa 1923         Ganeca diterbitkan oleh organisas mahasiswa BSC atau CSB 1924         Indonesia Merdeka diterbitkan oleh mahasiswa Indonesia di Belanda 1928         Soeara Indonesia Moeda diterbitkan setelah Sumpah Pemuda 1930         Oesaha Pemoeda diterbitkan oleh pelajar dan mahasiswa Indonesia di Kairo Mesir                   Jaar Boek diterbitkan oleh THS [sekarang ITB] pada kurun waktu 1930-1941 1945         majalah IDEA yang diterbitkan leh PMIB ynag kemudian berganti PMB pada tahun 1948

Mengambil Hikmah dari Konflik Politik Thailand

political conflict in Thailand Berbulan sudah krisis politik di Thailand terjadi. Hari-hari ini adalah semacam puncak dari situasi panas antara massa kaus merah dengan pemerintah itu. Sudah puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam konflik tersebut. Konflik terus terjadi karena kedua belah elit politik tak mau berunding secara sungguh-sungguh. Para elit di “negara gajah putih” itu seolah tak mau mengalah demi kepentingan bangsanya yang lebih besar. Ambisi para elit yang tak kunjung padam itu akhirnya mendorong massa untuk terus bentrok. Kondisi tersebut patut untuk kita ambil hikmahnya. Kondisi politik Indonesia yang terus-menerus diguncang oleh sederet permasalahan harus dijaga agar tak meledak menjadi bentrokan fisik seperti halnya di Thailand.             Jika dicermati pasca pemilu 2009 silam, kondisi politik Indonesia mengalami banyak sekali goncangan. Bermula dari permasalah hukum seperti kasusu Bibit-Chandra yang hampir saja membangkitkan semangat perjuanga

Pemanasan Global dan Melambungnya Harga Kebutuhan Pokok

global warming Belum masuk bulan puasa ataupun Lebaran, harga-harga telah naik berlipat-lipat terutama barang kebutuhan pokok. Tak terbayangkan bagaimana harga barang pada saat puasa dan Lebaran nanti jika kondisi ini tak bisa teratasi. Barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan drastis adalah hasil pertanian seperti beras, cabai, bawang merah, dan sebagainya. Kekacauan iklim dan cuaca ditengarai sebagai sebab utama kelangkaan hasil pertanian. Sepertinya, mimpi buruk dampak pemanasan global mulai datang. Harus ada strategi untuk menghadapi dampak dari perubahan iklim dan cuaca karena pemanasan global ini.             Modernisasi menciptakan masalah bagi generasi saat ini. Revolusi industri yang terjadi pada abad ke-18 di Eropa ternyata menciptakan derita. Mekanisasi produksi yang pada awalnya bertumpu pada tenaga manusia dan hewan berganti dengan mesin-mesin berbahan bakar fosil memicu kerusakan bumi. Saat itu, bahkan hingga saat ini, sistem produksi yang bertumpu pada mesi

Internationalization of Education in the Developing Country

school in Africa International Standard School (SBI) and International Standard Operation (ISO) come to be a big narration of Indonesian education. The standards have a reason that internationalization of education is a way in preparing Indonesia into globalization. Also, with international standard, Indonesia can prove the economic side in the open market era. In effort toward the international target, final examination (UAN) is still hold in this nation although Mahkamah Konstitusi had refused UAN. The conditions make Indonesian education like “ Menara Gading” ; it is high and seems lightly but cannot answer real need of Indonesian society as a developing country. The normative targets are like a refusal of the real condition of Indonesia as a young nation which has its own needs in developing its body. Should we always be a blind follower of developed country in every effort to reach prosperity? Or, it is better for us to build our own education system and standard in reaching

Independent Education toward Liberated Human

pendidikan pembebasan Stand up in the independence context doesn’t only mean “unpowered stand up,” just enough stand up, in a small meaning. Stand up has to definite as a straight stand up by ours power . (Ki Hadjar Dewantara)             Those words were uttered by Ki Hadjar Dewantara, our education father, several decades ago. He has perspective that a truly independence is a freedom from dependence toward others. As an education fathers he sees that a pure independence can be reached by a local education with global quality. He says, “Education toward liberated human”. Liberty or independency, he defines as individual liberty and also collective liberty (nation liberty).   An individual liberty in education context is that education should make an individual to be the real human with awareness about his or hers right and also his or her duty. In the nation context he sees that education should make the nation stand up by its feet and does not depend on other countries aid. Altho

Cerita tentang TEMPO

cover majalah TEMPO Bagi semua pemerhati, pengguna, dan penikmat media terutama media cetak pastilah mengenal dan mengidolakan Tempo , sebuah media yang selalu dipuji sebagai media yang konsisten terhadap makna esensi pers. Tempo adalah media yang lahir pada masa orde baru, sekitar tahun 1970-an. Salah satu kehebatan media ini adalah bagaimana Tempo tatp bisa terus kritis terhadap pemeritah orde baru saat itu walapun mereka yang memodali Tempo juga adalah orde baru itu sendiri.             Tempo memang benar adanya adalah sebuah media yang dilahirkan oleh orde baru. Ciputra sorang saudagar yang teramat dekat dengan Soeharto itu lah yang menjadi pemodal  Tempo . Tempo  memilki relasi yang baik dengan pejabat-pejabat saat itu. Tempo memang sengaja menempel pada para pejabat saat itu untuk menjaga hubugann dan bagi kepentingan modal. Menempel namun tetap menjaga idealisme,  Tempo menempel pejabat seperti Jendral Benny Moerdani, Moerdiono, Soedharmono, dan lain-lain, (Ignatius Har

Falsafah Pers Indonesia

stop kriminalisasi pers Sebagaiamana pengertian sebelumnya bahwa teori pers yang dianut oleh suatu Negara adalah sesuai dengan system politik yang dianut maka kita membahasa dulu teori pers yang berlaku di Indonesia. Indonesia pada masa orede baru bisa disimpulakan menganut Teori Pers Pembangunan. Hal tersebut pertama karena Indonesia adalah Negara berkembang. Dalam rinciannya Teori Pers Pembangunan menyatakan bahawa pers pada Negara berkembang haruslah menjadi pilara pembangunan. Saat itu pemerintah memang gencara untuk menjadiakan media sebagai pendukung program-program pemerinyah dalam pembangauan.         Dalam Lapangan Banteng menjelang Pemilu 1982, Depetemen Penerangan memberikan peringatan Tempo dengan alas an menggangu keamanan. Terlihata bahawa kebijakan pers saat itu harus memastikan setiap program pemerintah didukung oleh media. Setbilitas politik dan kelncaran program pembanguan Negara berkembanga yanga harus menjadai pertimbangan utama bagi sebuah pers adalah cirri uta

Falsafah Pers di Dunia

Press, the 4th foundation of democracy Seperti juga Negara yang memilki falsafah, pers juga memilki falsafahnya sendiri. Salah satu pengertian dari falsafah adalah tata nilai atau prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman dalam menangani urusan-urusan praktis. Falsafah menjadi penting bagi sebuah media pers karena itulah patokan dari semua aspek praktis dari media. Akan bahaya jika media pers akan tidak memahaminya karena bisa jadi pers menjadi media yang tidaka punya landasan dan hanya berorientasi pada hal pragmatis semata. Oleh karena itu sebelum lebih jauh mebahas Majalah Tempo dari aspek Falsafahnya kita akan sama-sama belajar tentang Falsafah Pers. Falsafah pers disusun berdasarkan sisitem politik yang dianut oleh masyarakat di mana pers bersangkutan hidup, (Hikmat & Purnama,2005) * . Falsafah pers juga dibedakan sesuai dengan sisitem-sistem politik yang ada di dunia. Falsafah pers tersebut dibedakan menjadi: 1) Authoritarian Theory, 2) Libertarian Theory, 3) Social Respo

Pragmatic Description of Javanese Verbal Abuse (Pisuhan Bahasa Jawa)

Locution of Javanese Verbal Abuse Locution of Javanese verbal abuse means the actual meaning of the verbal abuse. Austin in Cummings (2007:9) says that locution act is the meaning of utterance in its traditional meaning. On the other words, the words used in locution act have same meaning with the words lexical meaning. Javanese verbal abuse is known as a language which has many varieties from dialect until social language variety. Javanese language spread into large place almost the entire java island. The conditions leads Javanese language has several specifies among the variety. It is also influenced the development of verbal abuse in Javanese. Every Javanese language varieties have their own verbal abuse. One of the most special regions developed as the center of Javanese language is Yogyakarta. Feudalism and hierarchy culture are still to be social characteristics of Yogyakarta society. The feudalism and hierarchy influenced the development of verbal abuse. The verbal abuse mostly