writing letter |
DeNeen L.
Brown dari Washington Post
mengatakan, menulis yang baik mensyaratkan penulisnya menempatkan diri dalam
cerita. Jujurlah dalam berbahasa. Wartawan menyesuaikan bahasa dengan
peristiwanya. Suatu berita seharusnya tidak lebih hebat – dengan memanipulasi
kata-kata – daripada kejadiannya sendiri. Jangan mulai menulis dengan gaya,
tetapi utamakan informasi: pengungkapan detail khusus, gambarkan konkret,
kutipan, statistik, catatan-catatan, dan fakta. Arti akan muncul dari hubungan
antara potongan-potongan informasi, bukan dari hubungan antar kata-kata.
Kata-kata adalah simbol dari informasi dan informasi. Kata-kata memungkinkan
kita merancang informasi sehingga menjadi bentuk yang urut atas dasar
kepentingan dan kelogisannya. Biarlah fakta yang bercerita. Bangunlah cerita
dengan informasi.
Bill Ryan,
wartawan The hartfold (Conn.) Courant,
mulai menulis dengan tidak menggunakan pensil, tape recoder atau komputer. Ia menggunakan pikiran. Ia mulai
menyusun beritanya di dalam mobil dalam perjalanan ke kantor setelah wawancara.
Berbagai penulis memang mempunyai caranya sendiri. Ada yang mondar-mandir
seblum mulai menulis. Ada yang mengorek-orek konsep lebih dahulu. Ada yang
menatap komputer sambil memeras otak untuk mencari lead yang cocok. Sementara itu, jarum jam makin mendekati deadline.
Don Fry,
ahli dari Poyner Institute for Media Studies mengatakan, sebenarnya proses
penulisan tidak usah begitu menyiksa diri. Dia tidak pernah khawatir tentang
apa yang akan ditulis dulu. Ia menulis lead-nya
belakangan. Proses penulisan Fry dimulai jauh sebelum ia duduk di hadapan
komputer. Ia menyusun ceritanya ketika meliput. Ia bertanya pada dirinya
bagian-bagian apa dan urutan yang ingin ditulis kemudian ia juga memikirkan
berbagai pertanyaan yang perlu jawaban bagi pembaca dan bagaimana urutannya.
Fry mengonsentrasikan pada apa yang disebutnya “point statement” yang juga dikenal sebagai fokus atau nut graph. Semua informasi yang tidak
ada hubungannya dengan point statement
tidak dimasukan dalama cerita.
Setelah semua
direncanakan, barulah ia menulis. Tidak pada awal, tetapi pada paragraf yang
berisi point statement. Ia meneruskan
tulisannya sampai akhir (ending),
yang disebutnya “kicker.” Kemudian
barulah ia membuat lead. Setelah itu
ia memperbaikinya.
Fry memperkenalkan sistem penulisan lima
langkah:
1. Menyusun gagasan
2. Melaporkan
3. Mengorganisasi (rencana dan urutan)
4. Konsep (draft)
5. Memperbaiki
Memang tidak ada satu proses penulisan yang bisa cocok untuk
setiap orang. Penulis yang baik akan mengembangkan metodenya sendiri. Menulis
berita itu bagaikan bermain gitar. Sekali anda mempelajari dasarnya,
selanjutnya adalah latihan. Untuk mengembangkan teknik bermain gitar, anda
harus mulai dengan komposisi sederhana, melatihnya, menyempurnakan, dan
kemudian baru pindah ke komposisi lain. Begitu pula dengan menulis berita.
Kumpulkan informasi untuk berita yang sederhana, melatihnya, menyempurnakan,
dan kemudian baru pindah ke komposisi lain. Kumpulkan informasi untuk berita
yang sederhana, tulis, tulis ulang (rewrite),
sempurnakan, kemudian baru pindah ke tulisan baru.
Dalam soal tulis-menulis ini ada yang mengingatkan kita pada
pepatah Zen: untuk membuat vas, anda membutuhkan tanah liat dan ketiadaan tanah
liat (to make a vase, you need botch clay
and absence of clay).
Petunjuk untuk meringankan beban proses penulisan
- 1. Ingat fokus
Berita harus mempunyai gagasan utama. Letakkan fokus ini di
atas sebagai pegangan. Kemudian pilih hanya yang ada hubungannya dengan fokus.
- 2. Tulislah banyak lead
Daripada berkutat mencari lead
yang sempurna, coba menulis beberapa lead.
Kemudian teruskan menulis sisa beritanya. Pilih satu lead ketika selesai menulis.
- 3. Perbaiki kemudian
Jangan berhenti menulis jika terbentur pada kalimat atau
paragraf yang rasanya tidak benar. Berilah tanda. Setelah selesai menulis,
kembalilah dan perbaiki. Jangan terlambat karena ingin sempurna selagi membuat
konsep berita. Ingat akan kendala waktu.
- 4. Gunakan teknik tanya jawab
Ketika sedang menulis, apakah suatu paragraf membangkitkan
pertanyaan yang perlu diajawab pada paragraf beriktnya? Coba mengantisipasi
pertanyaan pembaca dan menjawabnya.
- 5. Baca keras-keras
Jika sedang berkutat dengan suatu kalimat yang rasanya tidak
benar, bacalah keras-keras. Juga setelah selesai menulis, akan terdengar bagian
yang tidak cocok yang tidak tertangkap oleh mata. Perbaikilah.
- 6. Periksa akurasi
Baca ulang dan periksa nama, judul, tanda baca, dan
kutipan-kutipan. Pastikan bahwa nama yang dihubungkan dengan suatu kutipan itu
benar. Periksa juga salah ketik dan ejaan.
Komentar
Posting Komentar