Langsung ke konten utama

Postingan

Istiqomah dalam Menghafal (Ponpes Ulul Albab, Sukoharjo)

Tugas seorang hafidz begitu mulia. Ia menjaga qur’an dari ancaman penistanya. Ulul Albab dengan istiqomah membimbimbing calon-calon penjaga kemurnian qur’an di masa datang. Angin berhembus menerpa daun padi yang tengah menghijau. Di tengah hijau padi nan luas itu nampak sebuah bangunan luas beridiri. Terdengar suara-suara orang mengaji dari dalam kompleks bangunan tersebut. Suaranya merdu berirama hingga menembus tembok yang seluruhnya melingkari kompleks Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ulul Albab putera. Seorang santri nampak asyik menghafal qur’an di pojok gerbang. Ia duduk bersila. Beberapa saat matanya tertuju pada deretan huruf arab di genggamannya. Sesaat kemudian ia memandang ke atas langit dan mengulang apa yang baru ia baca. Santri lainnya duduk senyamannya di masjid. Apa yang mereka lakukan sama: membaca sebaik-baiknya kemudian menghafal sedalamnya. Demikian pemandangan sehari-hari Ulul Albab putera, sekitar 200 meter jauhnya dari Ulul Albab puteri.

Harmoni Di Tengah Deru Sangka (Ponpes Ulul Albab, Sukoharjo)

Prasangka sering tertuju pada Ulul Albab. Ulul Albab sejatinya adalah pesantren yang tumbuh dari masyarakat. Ia berdiri atas sumbangsih warga dusun Tulakan. Ulul Alabab dan warga Tulakan berkembang bersama dengan jalan saling menghargai hingga kini .    Malam itu ganjil. Ada hal yang tak biasa di sekitaran pondok. Seseorang dengan wajah tertutup sarung berkeliaran di sekeliling masjid. Mengetahui aksi penuh misterinya diketahui, sosok tersebut lari menghindar. Sontak kewaspadaan pun bangkit. Shoimin meminta beberapa santri dan Ustadz untuk memeriksa lingkungan Pondok. Seorang santri menemukan sesuatu yang sangat tidak biasa. Di sebuah sudut pagar ia temui barang mirip lampu bohlam. Dalam wadah, nampak penuh pasir atau semacam serbuk. Sedang ujungnya dipasangi sumbu yang tersambung dengan obat nyamuk. Demi keamanan, bara obat nyamuk dimatikan. Shoimin menghubungi Polisi untuk melakukan peyelidikan ihwal benda mencurigakan tersebut .

PROBLEM OF TEACHING SPEAKING IN ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE (EFL)

Abstract Speaking is one of the important skills in English as a Foreign Language (EFL). It shows the best influence when seeing goal of speaking learning process, especially in EFL. The goal of English teaching is to make students able to communicate well. There are some problems in teaching speaking. The problems come from internal and external. Internal problems are native language, age, exposure, innate phonetic ability, identity and language ego, and motivation and concern for good speaking . An external problem is institutional context that puts English as second or foreign language in a nation. Each problem is connected with decision in choosing suitable method in teaching speaking. The conclusion of this paper is by applying the suitable method in teaching speaking, it will help the English teacher to overcome some problems in teaching speaking. Key Words: speaking, problems in speaking, methods in speaking.

Problems in Contexts Language Teaching

Abstract Teaching language is related with many aspects. One of the aspects is contexts. There are three kinds of contexts that are age level, proficiency level, and sociopolitical and institutional. The three contexts are really influenced the success of language teaching. In teaching English, the contexts are very important because English teaching is for worldwide students. Unfortunately, in the contexts itself, there are several problem that influenced language teaching in general. It is very important to observe the problems in each context. So, the paper will discuss problems in contexts language teaching.

Mutiara Penjaga Al Islam

Al Islam mendidik santrinya dengan ketat. Mereka dipersiapkan menjadi penegak Islam di hari depan. Tak mengherankan jika kualitas mereka berada di atas rata-rata. Zaki tengah membaca-baca kitab di perpustakaan lantai pertama masjid lima lantai itu. Hari-harinya dihabiskan di ruang-ruang bersekat buku dan kitab. Itu ia lakukan untuk segera menuntaskan karya tulis – penelitian semacam sekripsi - sebagai syarat kelulusannya. Untuk bisa lulus, pesantren Al Islam mewajibkan santrinya mebuat karya tulis, hafal minimal 10 juz, dan mampu aktif berbahasa arab. Zaki hampir telah memenuhi semua syarat, terlebih ia hafidz (hafal al qur’an).

Politik dan Kesejahteraan Sosial

Oleh; Habibullah * Pada dasarnya, politik dan kesejahteraan adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal tersebut sebagai upaya mewujudkan stabilitas dan kemaslahatan bersama. Namun, ketika kepentingan pribadi dan kelompok lebih dulu menjadi bagian dari watak ind i vidu “penguasa”, maka politik berubah menjadi mediator yang dominan untuk menghancurkan eksistensi sebuah negara.

Ketika Identitas Menjadi Peristiwa

Oleh Moh. Fathoni Saya tak ingin membanding-bandingkan dalam berkarya dan bersastra. Tetapi tak dapat dipungkiri, karya sastra made in Indonesia lebih menarik hati saya. Itu saja. Selanjutnya, “... ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. ” Ungkapan ini benar adanya , bukan sekadar berbau nasionalisme. Tetapi semacam ketertarikan seorang pembaca. Ketertarikan kiranya perlu rasionalisasi, katanya. Jika demikian, saya andaikan membaca karya sebagai s ebuah peristiwa.